PASAMAN, HI – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Pasaman akan mengawal korban kasus pencabulan oleh Pria inisial (L/I) 65Th terhadap anak dibawah umur di Jorong Sorik, Nagari Tarung Tarung, Kecamatan Rao, Kabupaten Pasaman, Sumbar. Yang hingga hari ini sudah tercatat melapor 8 Korban. (28/01/2023).
Pengawalan ini agar korban mendapatkan perlindungan dan keadilan hukum.
“Kami tegaskan, PSI akan ada di garis depan melawan kekerasan seksual terutama terhadap perempuan dan anak. Artinya, sikap PSI jelas ada di posisi korban untuk berikan pengawalan kasus hingga tuntas, sehingga keluarga dan korban mendapatkan keadilan dan perlindungan sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang,” kata ketua DPD PSI Kabupaten Pasaman, Nafdi Nasrun (28/01/2023).
Dan untuk mengawal kasus ini, Tim PSI akan turun dan melakukan pendampingan terhadap keluarga korban, agar keluarga korban mendapatkan perlindungan dan keadilan hukum." sambungnya.
Meski pelaku saat ini sudah diamankan oleh pihak kepolisian di Mapolres Pasaman. Anak-anak yang sudah menjadi korban harus menjadi perhatian serius oleh pihak terkait. Ini bicara tindakan trauma dan mental anak yang sudah menjadi korban.
Senanda dengan Nafdi, Rizki Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sumatera Barat yang juga putra Pasaman, meminta KPAI Pusat turun ke Pasaman.
"Korban delapan anak itu tidak sedikit, ini kasus besar, mereka itu semua aset aset masa depan bangsa dan negara. Jangan sampai menimbulkan trauma yang mendalam bagi anak-anak dan orang tua. Kasus ini harus ditangani secara serius. Dengan hormat kami minta agar KPAI turun dan hadir ditengah-tengah korban." ujar Rizki.
Rizki berharap, dengan turunnya KPAI menjadi semangat bagi keluarga dan korban. Selain itu juga momentum pencerahan kepada masyarakat, sehingga masyarakat teredukasi.
"Bahwa mau dimanapun persoalan yang menimpa anak anak dibawah umur KPAI adalah jawabannya dan KPAI hadir melalukan perannya," ujarnya.
Pasca kejadian ini, PSI juga meminta kepada KPAI agar lebih intens ke masyarakat bersama kepolisian dalam sosialiasi pencegahan kekerasan atau pencabulan terhadap anak dibawah umur.
Pengawalan ini agar korban mendapatkan perlindungan dan keadilan hukum.
“Kami tegaskan, PSI akan ada di garis depan melawan kekerasan seksual terutama terhadap perempuan dan anak. Artinya, sikap PSI jelas ada di posisi korban untuk berikan pengawalan kasus hingga tuntas, sehingga keluarga dan korban mendapatkan keadilan dan perlindungan sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang,” kata ketua DPD PSI Kabupaten Pasaman, Nafdi Nasrun (28/01/2023).
Dan untuk mengawal kasus ini, Tim PSI akan turun dan melakukan pendampingan terhadap keluarga korban, agar keluarga korban mendapatkan perlindungan dan keadilan hukum." sambungnya.
Meski pelaku saat ini sudah diamankan oleh pihak kepolisian di Mapolres Pasaman. Anak-anak yang sudah menjadi korban harus menjadi perhatian serius oleh pihak terkait. Ini bicara tindakan trauma dan mental anak yang sudah menjadi korban.
Senanda dengan Nafdi, Rizki Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sumatera Barat yang juga putra Pasaman, meminta KPAI Pusat turun ke Pasaman.
"Korban delapan anak itu tidak sedikit, ini kasus besar, mereka itu semua aset aset masa depan bangsa dan negara. Jangan sampai menimbulkan trauma yang mendalam bagi anak-anak dan orang tua. Kasus ini harus ditangani secara serius. Dengan hormat kami minta agar KPAI turun dan hadir ditengah-tengah korban." ujar Rizki.
Rizki berharap, dengan turunnya KPAI menjadi semangat bagi keluarga dan korban. Selain itu juga momentum pencerahan kepada masyarakat, sehingga masyarakat teredukasi.
"Bahwa mau dimanapun persoalan yang menimpa anak anak dibawah umur KPAI adalah jawabannya dan KPAI hadir melalukan perannya," ujarnya.
Pasca kejadian ini, PSI juga meminta kepada KPAI agar lebih intens ke masyarakat bersama kepolisian dalam sosialiasi pencegahan kekerasan atau pencabulan terhadap anak dibawah umur.
(Zakiyah) HI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar